Kemarin tepatnya hari Selasa tanggal 14 Juni 2011, saya bersama kelompok 11 Geologi Lingkungan melakukan survey di wilayah studi kami, yaitu daerah Ungaran. Kami melakukan survey di wilayah mikro kami, yaitu wilayah Leyangan dan Langensari.
Sebelum survey dimulai pun banyak sekali masalah yang muncul. Mulai dari ada 2 mahkluk yang telat datang, sampai salah seorang anggota kami bahkan tidak menggunakan helm, padahal kami pergi kesana menggunakan motor dan jaraknya lumayan jauh dari kampus.
Pertama-tama, kami menuju Leyangan. Wilayah studi di Leyangan merupakan daerah satuan lahan struktural, sehingga jalannya tidak merata, naik-turun, dan sulit mencapai tempat ini. Namun, daerah ini masih memiliki kawasan pemukiman, padahal amat sulit membangun rumah di kelerengan yang curam.
Di wilayah studi, kelompok kami mengunjungi daerah tambang. Disana, terdapat beberapa bentuk batuan yang menarik. Pertama, ada batuan andesit. Batuan di wilayah ini mengelupas sedikit demi sedikit dengan proses fisika. Batuan ini mengelupas seperti bawang.
Disini kami juga menemukan rekahan, yaitu daerah terjadinya gerak tektonik bumi yang membuat daerah tersebut retak-retak, namun daerah tersebut belum bergerak. Jika daerah tersebut telah bergerak, maka daerah tempat terjadinya pergerakan bumi tersebut dinamakan sesar.
Selanjutnya, kami menuju Langensari. Berbeda dengan Leyangan, jalan-jalan di Langensari amat mudah dilewati. Kelerengannya sangat rendah. Daerah ini digunakan warga sebagai daerah pemukiman dan pertanian. Daerah ini memang memiliki tanah latosol kuning yang cocok digunakan untuk pertanian.
Untunglah survey kami lancar. Setelah meminta Tita untuk mengantar Paldibo dan Ela pulang, kamipun pulang ke kost/rumah kami masing-masing.
Rabu, 15 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nice blog.
BalasHapusVisit ittelkom-sby.ac.id