Kalau anda membaca posting saya sebelumnya disini, anda pasti tahu tugas Tekom kelompok kami.
Nah, kalian bisa melihat cuplikan adegan-adegan yang akan ditampilkan disini.
Silahkan Buffer dulu ^_^
Selasa, 21 Juni 2011
Rabu, 15 Juni 2011
Survey Geologi Lingkungan
Kemarin tepatnya hari Selasa tanggal 14 Juni 2011, saya bersama kelompok 11 Geologi Lingkungan melakukan survey di wilayah studi kami, yaitu daerah Ungaran. Kami melakukan survey di wilayah mikro kami, yaitu wilayah Leyangan dan Langensari.
Sebelum survey dimulai pun banyak sekali masalah yang muncul. Mulai dari ada 2 mahkluk yang telat datang, sampai salah seorang anggota kami bahkan tidak menggunakan helm, padahal kami pergi kesana menggunakan motor dan jaraknya lumayan jauh dari kampus.
Pertama-tama, kami menuju Leyangan. Wilayah studi di Leyangan merupakan daerah satuan lahan struktural, sehingga jalannya tidak merata, naik-turun, dan sulit mencapai tempat ini. Namun, daerah ini masih memiliki kawasan pemukiman, padahal amat sulit membangun rumah di kelerengan yang curam.
Di wilayah studi, kelompok kami mengunjungi daerah tambang. Disana, terdapat beberapa bentuk batuan yang menarik. Pertama, ada batuan andesit. Batuan di wilayah ini mengelupas sedikit demi sedikit dengan proses fisika. Batuan ini mengelupas seperti bawang.
Disini kami juga menemukan rekahan, yaitu daerah terjadinya gerak tektonik bumi yang membuat daerah tersebut retak-retak, namun daerah tersebut belum bergerak. Jika daerah tersebut telah bergerak, maka daerah tempat terjadinya pergerakan bumi tersebut dinamakan sesar.
Selanjutnya, kami menuju Langensari. Berbeda dengan Leyangan, jalan-jalan di Langensari amat mudah dilewati. Kelerengannya sangat rendah. Daerah ini digunakan warga sebagai daerah pemukiman dan pertanian. Daerah ini memang memiliki tanah latosol kuning yang cocok digunakan untuk pertanian.
Untunglah survey kami lancar. Setelah meminta Tita untuk mengantar Paldibo dan Ela pulang, kamipun pulang ke kost/rumah kami masing-masing.
Sebelum survey dimulai pun banyak sekali masalah yang muncul. Mulai dari ada 2 mahkluk yang telat datang, sampai salah seorang anggota kami bahkan tidak menggunakan helm, padahal kami pergi kesana menggunakan motor dan jaraknya lumayan jauh dari kampus.
Pertama-tama, kami menuju Leyangan. Wilayah studi di Leyangan merupakan daerah satuan lahan struktural, sehingga jalannya tidak merata, naik-turun, dan sulit mencapai tempat ini. Namun, daerah ini masih memiliki kawasan pemukiman, padahal amat sulit membangun rumah di kelerengan yang curam.
Di wilayah studi, kelompok kami mengunjungi daerah tambang. Disana, terdapat beberapa bentuk batuan yang menarik. Pertama, ada batuan andesit. Batuan di wilayah ini mengelupas sedikit demi sedikit dengan proses fisika. Batuan ini mengelupas seperti bawang.
Disini kami juga menemukan rekahan, yaitu daerah terjadinya gerak tektonik bumi yang membuat daerah tersebut retak-retak, namun daerah tersebut belum bergerak. Jika daerah tersebut telah bergerak, maka daerah tempat terjadinya pergerakan bumi tersebut dinamakan sesar.
Selanjutnya, kami menuju Langensari. Berbeda dengan Leyangan, jalan-jalan di Langensari amat mudah dilewati. Kelerengannya sangat rendah. Daerah ini digunakan warga sebagai daerah pemukiman dan pertanian. Daerah ini memang memiliki tanah latosol kuning yang cocok digunakan untuk pertanian.
Untunglah survey kami lancar. Setelah meminta Tita untuk mengantar Paldibo dan Ela pulang, kamipun pulang ke kost/rumah kami masing-masing.
Senin, 13 Juni 2011
TOR Interpretasi Ruang
Di copy dari blognya Ismi.
Term of Reference (TOR) Tugas Besar Interpretasi Ruang
teman temaaaaan :)
ini TOR TUBES yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang jugaaa (??)
SE-MA-NGAT *\(^_^)/*
Term of Reference (TOR)
Tugas Besar Intepretasi Ruang
Tema Tugasnya : Adopsi siteplan kawasan perumahan, dapat diambil di wilayah kota Semarang atau di wilayah lain.
Mekanismenya :
1. 1. Dibagi menjadi kelompok-kelompok (1 kelompok 7 mhs atau sesuai dengan jml mhs).
2. 2. Masing-masing kelompok mencari siteplan kawasan perumahan yang harus berbeda, luasnya antara 5-10 Ha.
3. 3. Masing-masing anggota kelompok mengadopsi siteplan kelompok dengan skala 1 : 1.000.
4. 4. Jika siteplan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan materi yang diberikan, misal :
· Tidak ada massa bangunan (hanya berupa kapling), maka tugas mhs termasuk utk membuat massa bangunan sesuai dengan kriteria yang telah diberikan dalam perkuliahan.
· Konsep rumah (rumah tunggal, kopel atau deret disesuaikan dengan analisa.
· Dilengkapi identitas siteplan sesuai materi kuliah (ITP, dll).
· Standar jalan menyesuaikan kelas jalan dan aturannya.
5. 5. Analisa siteplan, mulai dari pola rumah, jalan, vegetasi dan ruang terbuka hijau, irama, konteks kontras, dll. disusun dilembar terpisah dengan adopsi siteplan (dibuat individu), walau gambar siteplannya sama setiap anggota kelompok, tetapi analisanya berbeda sesuai dengan pemahaman masing-masing individu.
Tugas dikumpulkan tanggal 24 Juni 2011, dengan absen pengumpulannya di Bag. Administrasi.
Semarang, Juni 2011
Ttd.
DJOKO SUWANDONO
Term of Reference (TOR) Tugas Besar Interpretasi Ruang
teman temaaaaan :)
ini TOR TUBES yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang jugaaa (??)
SE-MA-NGAT *\(^_^)/*
Term of Reference (TOR)
Tugas Besar Intepretasi Ruang
Tema Tugasnya : Adopsi siteplan kawasan perumahan, dapat diambil di wilayah kota Semarang atau di wilayah lain.
Mekanismenya :
1. 1. Dibagi menjadi kelompok-kelompok (1 kelompok 7 mhs atau sesuai dengan jml mhs).
2. 2. Masing-masing kelompok mencari siteplan kawasan perumahan yang harus berbeda, luasnya antara 5-10 Ha.
3. 3. Masing-masing anggota kelompok mengadopsi siteplan kelompok dengan skala 1 : 1.000.
4. 4. Jika siteplan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan materi yang diberikan, misal :
· Tidak ada massa bangunan (hanya berupa kapling), maka tugas mhs termasuk utk membuat massa bangunan sesuai dengan kriteria yang telah diberikan dalam perkuliahan.
· Konsep rumah (rumah tunggal, kopel atau deret disesuaikan dengan analisa.
· Dilengkapi identitas siteplan sesuai materi kuliah (ITP, dll).
· Standar jalan menyesuaikan kelas jalan dan aturannya.
5. 5. Analisa siteplan, mulai dari pola rumah, jalan, vegetasi dan ruang terbuka hijau, irama, konteks kontras, dll. disusun dilembar terpisah dengan adopsi siteplan (dibuat individu), walau gambar siteplannya sama setiap anggota kelompok, tetapi analisanya berbeda sesuai dengan pemahaman masing-masing individu.
Tugas dikumpulkan tanggal 24 Juni 2011, dengan absen pengumpulannya di Bag. Administrasi.
Semarang, Juni 2011
Ttd.
DJOKO SUWANDONO
Skenario Film
Sampokong 1001 Legenda
Di Semarang, ada suatu daerah yang sedang dibangun untuk mengenang kedatangan seorang Laksamana dari China yang bernama Cheng Ho. Film yang dibuat oleh kelompok ini mengangkat kisah sang Laksamana dan bawahannya ditambah dengan unsur komedi dengan harapan dapat mengocok perut penonton dan membuat film tidak terlalu serius.
Orang ganteng sebagai Cheng Ho, sedangkan yang lainnya hanya pajangan.
Cerita dimulai dengan 2 mahasiswa Planologi Undip yang ingin berlibur. Mereka memutuskan untuk berlibur di Sampokong. Disana mereka diceritakan kisah mengenai asal-usul bangunan ini dibuat.
Pada jaman dahulu, Laksamana Cheng Ho tiba di tanah air bersama Wang Khing Kong. Wang sedang sakit sehingga sang Laksamana pun mencari bantuan dari wilayah sekitar. Ia pun berpapasan dengan penduduk desa dan segera membaur disana. Kisah selanjutnya dapat dinikmati di film tersebut.
Di Semarang, ada suatu daerah yang sedang dibangun untuk mengenang kedatangan seorang Laksamana dari China yang bernama Cheng Ho. Film yang dibuat oleh kelompok ini mengangkat kisah sang Laksamana dan bawahannya ditambah dengan unsur komedi dengan harapan dapat mengocok perut penonton dan membuat film tidak terlalu serius.
Orang ganteng sebagai Cheng Ho, sedangkan yang lainnya hanya pajangan.
Cerita dimulai dengan 2 mahasiswa Planologi Undip yang ingin berlibur. Mereka memutuskan untuk berlibur di Sampokong. Disana mereka diceritakan kisah mengenai asal-usul bangunan ini dibuat.
Pada jaman dahulu, Laksamana Cheng Ho tiba di tanah air bersama Wang Khing Kong. Wang sedang sakit sehingga sang Laksamana pun mencari bantuan dari wilayah sekitar. Ia pun berpapasan dengan penduduk desa dan segera membaur disana. Kisah selanjutnya dapat dinikmati di film tersebut.
Biografi
19 tahun yang lalu, seorang anak lelaki yang ditakdirkan menjadi orang ganteng lahir di Indonesia tercinta ini.
Ia adalah seorang anak yang lugu, malas, sombong, dan pemberontak. Kerjanya setiap hari hanya browsing internet dan bermain game.
Di balik sifat-sifatnya yang membuat semua orang geleng-geleng kepala terdapat jiwa yang haus akan kebenaran. Ia adalah orang yang selalu ingin menggali kebenaran yang telah dikubur oleh waktu dan jaman. Ia tidak segan kabur dari masalah dan tidak segan meninggalkan mereka yang membuatnya repot.
Hal ini membuat reputasinya menjadi baik(?) di mata orang, karena selain ganteng, ia juga malas mengerjakan segala sesuatu yang repot. Ya iyalah, orang mana yang mau repot?
Sekarang ia kuliah di jurusan Planologi di Universitas Diponegoro setelah kabur dari jurusan Teknik Sipil di Universitas yang sama. Kenapa? Karena dia malas menghitung angka ga jelas.
Walaupun kesulitan dengan berbagai macam tragedi tugas kuliah yang menumpuk, ia selalu tidak siap menangani semua dan selalu pasrah pada Tuhan akan segala sesuatunya yang berkaitan dengan tugas kuliah.
Hingga kini, ia pun berjuang membuat blog agar tugas kuliah selesai dengan harapan nilai A yang tak tergenggam di semester sebelumnya didapatkan dengan usaha seminimal mungkin.
Ia adalah seorang anak yang lugu, malas, sombong, dan pemberontak. Kerjanya setiap hari hanya browsing internet dan bermain game.
Di balik sifat-sifatnya yang membuat semua orang geleng-geleng kepala terdapat jiwa yang haus akan kebenaran. Ia adalah orang yang selalu ingin menggali kebenaran yang telah dikubur oleh waktu dan jaman. Ia tidak segan kabur dari masalah dan tidak segan meninggalkan mereka yang membuatnya repot.
Hal ini membuat reputasinya menjadi baik(?) di mata orang, karena selain ganteng, ia juga malas mengerjakan segala sesuatu yang repot. Ya iyalah, orang mana yang mau repot?
Sekarang ia kuliah di jurusan Planologi di Universitas Diponegoro setelah kabur dari jurusan Teknik Sipil di Universitas yang sama. Kenapa? Karena dia malas menghitung angka ga jelas.
Walaupun kesulitan dengan berbagai macam tragedi tugas kuliah yang menumpuk, ia selalu tidak siap menangani semua dan selalu pasrah pada Tuhan akan segala sesuatunya yang berkaitan dengan tugas kuliah.
Hingga kini, ia pun berjuang membuat blog agar tugas kuliah selesai dengan harapan nilai A yang tak tergenggam di semester sebelumnya didapatkan dengan usaha seminimal mungkin.
Langganan:
Postingan (Atom)